TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MELAWI -
Sejumlah siswa di SDN 24, Dusun Pintas, Desa Balai Agas kecamatan
Belimbing terpaksa belajar secara bergiliran. Pasalnya delapan rombongan
belajar harus bergantian, karena sekolah tersebut hanya memiliki dua
ruangan belajar.
Guru
SD 24 Balai Agas, Riyanto mengatakan, disekolah itu ada 97 siswa yang
terdaftar terdiri dari delapan rombongan belajar, untuk kelas satu dan
dua empat rombel sedangkan kelas 3 sampai enam ada empat rombel.
“Secara logika memang nampaknya tidak mungkin delapan rombel bisa belajar di dua lokal saja,” kata Riyanto saat berada di kantor dinas pendidikan Senin (21/7/2014).
Ia
terpaksa mensiasati persoalan tersebut dengan mengatur jam belajar,
mulai dari pagi hingga siang. Sebab jika tidak dilakukan demikian maka
mereka tidak akan bisa belajar.
“Siswa
kelas yang masih rendah masuk dulu, kmeudian itu bergiliran siswa kelas
tinggi, seperti kelas IV, V dan VI. Kalau tidak seperti itu, maka tidak
mungkin bisa menggelar proses belajar mengajar,” ucapnya.
Tidak
hanya siswa yang nasibnya kurang beruntung. Para tenaga guru yang
mengajar juga harus mengalami nasib serupa, sebab di sekolah tersebut
tidak ada ruang guru khusus, karena bangunan yang ada hanya dua lokal
yang dipergunakan untuk belajar.
“Jadi, kalau selesai ngajar kami nyandar di luar kelas, sedih rasanya, tapi mau bagaimana lagi ya kita jalani saja,” katanya.
Sumber : TRIBUNPONTIANAK.CO.ID